Jumat, 20 Maret 2020

Manajemen Layanan Sistem Informasi



MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI




Manajemen Layanan Sistem Informasi atau IT Service Management (ITSM) adalah istilah umum untuk menggambarkan pendekatan untuk merancang, menghasilkan, mengelola dan meningkatkan penggunaan teknologi informasi yang digunakan dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua proses, sumber daya manusia dan teknologi berada pada tempat/berjalan dengan benar sehingga organisasi dapat mencapai tujuan bisnisnya.

Manajemen Layanan Sistem Informasi berfokus pada proses dan karenanya terkait dan memiliki minat yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan proses (seperti Six Sigma, ERP, dsb) Disiplin ini tidak memedulikan detail penggunaan produk suatu pemasok tertentu atau detail teknis suatu sistem yang dikelola, melainkan berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja untuk menstrukturkan aktivitas yang terkait dengan sistem informasi dan interaksi antara personel teknis TI dengan pengguna teknologi informasi.

Manajemen Layanan Sistem Informasi umumnya menangani masalah operasional manajemen sistem informasi dan bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Contohnya, proses pembuatan software komputer untuk dijual bukanlah fokus dari disiplin ini, melainkan sistem komputer yang digunakan oleh bagian pemasaran dan pengembangan bisnis di perusahaan perangkat lunak-lah yang merupakan fokus perhatiannya. Banyak pula perusahaan non-teknologi, seperti pada industri keuangan, ritel, dan pariwisata, yang memiliki sistem TI yang berperan penting, walaupun tidak terpapar langsung kepada konsumennya.


Manfaat dari Manajemen Layanan Sistem Informasi diantaranya:
Adapun manfaat manajemen layanan sistem informasi adalah sebagai berikut :
       ·         Meningkatkan akses data yang cepat tepat waktu dan akurat bagi para pemakainya. 
       ·         Dapat mengidentifikasi apa saja kebutuhan kebutuhan bagi pelanggan 
       ·         Dapat mengantisipasi dan memahami terhadap kendala yang melibatkan teknologi baru 
       ·         Dengan adanya manajemen layanan sistem informasi dapat mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan atau keuntungan yang lebih besar 

Peranan Manajemen Layanan Sistem Informasi:
Layanan sistem informasi memiliki  banyak peran yang sangat efektif dan juga sangat penting bagi organisasi manapun. Layanan sistem informasi memliki banyak peran juga dalam kegiatan – kegiatan bisnis yang sangat operasional, dan juga menunjang organisasi agar dapat mengambil kesimpulan, dan juga banyak menunjang keunggulan strategi kompetitif dalam organisasi. Contohnya seperti membangun dan pelayanan yang lebih baik lagi yang telah di sediakan oleh pelayanan sistem informasi.

1.     Mendukung Dalam Bidang Bisnis
Penggunaan nya dapat membantu pengerjaan bisnis yang berperan sebagai penunjang dalam kegiatan perusahaan. Biasanya penggunaan nya secara rutin karena dapat menyeimbangi ke efektifan dan efisiensi dalam produksi, melihat pasar dan menghitung keuntungan yang didapat.

2.     Pengambilan Keputusan Managerial
Dalam layanan sistem informasi dapat berperan sebagai pengambil keputusan yang ringkas. Membantu manager dalam sebuah perusahaan menjalankan proses bisnis yang telah ditetapkan.dan membantu para manajerial mengetahui kecenderungan dan dapat mengevaluasi yang diperoleh dengan menyatakan dengan suatu keputusan yang tepat,cepat dan kompetibel. 

3.     Keunggulan Strategis Perusahaan
Peranan dalam strategi layanan sistem informasi dapat membantu peningkatan strategi perusahaan dalam mengembangkan di sektor internal maupun eksternal perusahaan. Dengan mengedepankan efesiensi dan efektivitas penyelesaian nya.

4.    Meningkatkan Strategi Yang Sudah Ada Dengan Suatu Layanan Secara Global
Berperan sebagai layanan sistem informasi yang dapat mendukung suatu peningkatan strategi yang ada serta menambahkan strategi baru yang mampu mengimbangi strategi yang sebelumnya ditetapkan.

5.    Pengawasan Tingkat Menengah Setelah Pengawasan Secara Manual
Layanan sistem informasi dapat berperan sebagai pengawasan ekstra atau tambahan sebagai backup seluruh data di perusahaan.

6.  Perencanaan Strategi Perubahan Dan Kebijakan (Mengetahui Selera Konsumen, Peluang Pasar Di Tempat Lain)
Mampu merencanakan strategi dengan baik dalam mengetahui selera konsumen, peluang-peluang yang ada secara merata dan menyeluruh.


     METODE YANG DIGUNAKAN MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI        
    1.      Total Quality Management (TQM)
TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.

    2.      Six Sigma
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami system produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk dan menghilangkan biaya.

    3.      Business Process Management (BPM)
BPM adalah suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.

    4.      Capability Maturity Model Integration (CMMI)
CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsur-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.


    KERANGKA KERJA (FRAMEWORK) MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI




   1.      ITIL (IT Infrastruktur Library)
ITIL adalah suatu rangkaian dengan konsep infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi. ITIL sebenarnya adalah suatu rangkaian rangkuman dari beberapa buku yang membahas tentang pengelolaan (TI). ITIL memberikan beberapa praktik TI penting seperti daftar cek, tugas, serta beberapa prosedur yang disesuaikan dengan segala jenis organisasi(TI).




Pada 30 Juni 2007, OGC (Office of Government Commerce) menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus ITSM (IT service management). Lima bagian tersebut adalah :

        1.       Service Strategy
Service strategy merupakan inti dari siklus hidup ITIL. Memberikan panduan bagaimana merancang dan mengimplementasikan layanan TI sebagai bagian dari aset strategis perusahaan. Service strategy mendefinisikan konsep utama dari ITIL, sebagai panduan dasar dalam perancangan keseluruhan siklus hidup ITIL.
Service strategy memberikan panduan dalam pengembangan service design, service transition, service operation dan continual service improvement. Proses inti dari service strategy antara lain :
1.       Strategy Management for IT Service
2.       Service Portfolio Management
3.       Financial Management for IT Service
4.       Demand Management
5.       Business Relationship Management

        2.       Service Design
Service Design memberikan arahan untuk perancangan dan pengembangan layanan serta proses-proses manajemen layanan, mencakup prinsip dan metode untuk menerjemahkan tujuan strategis kedalam portfolio layanan dan aset layanan. Service Design dimulai dari pengaturan kebutuhan bisnis hingga selesainya pengembangan dari perancangan solusi layanan. 

       3.       Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional.

       4.       Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya.

        5.       Continual Service Improvement
Continual Service Improvement berkaitan dengan perbaikan nilai kepada pelanggan melalui evaliasi yang berkelanjutan dan perbaikan dari kualitas layanan. Continual Service Improvement mengkombinasikan antara prinsip, praktis dan metode dari manajemen kualitas, manajemen perubahan, memperbaiki kapabilitas, memperbaiki setiap tahap dari siklus hidup ITIL, mulai dari layanan, proses, aktifitas dan teknologi yang berjalan.

   2.      Control Objectives for Information and Related Technology(COBIT)
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA) dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.

   3.      Software Maintenance Maturity Model
Perawatan perangkat lunak (software maintenance) adalah aktivitas yang dimulai sejak perangkat lunak mulai digunakan (after delivery) hingga akhirnya perangkat lunak tersebut tidak dapat digunakan lagi (retired). Tujuannya adalah untuk memperbaiki kesalahan (to correct), meningkatkan kinerja/fungsionalitas (to improve), menyesuaikan dengan lingkungan (to adapt), atau untuk mencegah terjadinya kesalahan (to prevent).

   4.      PRM-IT IBM’s Process Reference Model for IT
  
   5.      Application Services Library (ASL)
Aplikasi Layanan Perpustakaan (ASL) adalah kerangka kerja domain publik dari praktik terbaik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam Aplikasi Manajemen, disiplin memproduksi dan memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah “perpustakaan” digunakan karena ASL disajikan sebagai satu set buku yang menggambarkan praktek-praktek terbaik dari industri TI. Hal ini dijelaskan dalam beberapa buku dan artikel (banyak dari mereka hanya tersedia dalam bahasa Belanda) dan di situs resmi ASL BiSL Foundation.

   6.      Business Information Services Library (BISL)
BiSL adalah standar domain publik sejak tahun 2005, diatur oleh Lembaga ASL BiSL (sebelumnya Lembaga ASL). Kerangka kerja ini menggambarkan standar untuk proses dalam manajemen informasi bisnis di strategi, manajemen dan operasi tingkat. [1] BiSL berkaitan erat dengan ITIL dan ASL kerangka, namun perbedaan utama antara kerangka kerja ini adalah bahwa ITIL dan ASL fokus pada pasokan sisi informasi (tujuan organisasi TI), sedangkan BiSL berfokus pada sisi permintaan (yang timbul dari organisasi pengguna akhir)

   7.      Microsoft Operations Framework (MOF)
Microsoft Operations Framework (MOF) 4.0 adalah serangkaian panduan yang bertujuan membantu teknologi informasi (TI) profesional menetapkan dan menerapkan layanan yang handal dan hemat biaya.

   8.      eSourcing Capability Modelfor Service Providers (Escm-sp) dan eSourcing Capability Model for Client Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc for Sourcing Management
eSourcing Capability Model  for Service Providers (eSCM-SP) adalah suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh ITSqc di Carnegie Mellon University. eSCM-SP adalah “praktek terbaik” model kemampuan dengan tiga tujuan :
·        Untuk memberikan penyedia layanan bimbingan yang akan membantu mereka meningkatkan kemampuan mereka di seluruh sourcing siklus hidup
·    Untuk menyediakan klien dengan cara yang obyektif mengevaluasi kemampuan penyedia layanan
·     Untuk menawarkan penyedia layanan standar untuk digunakan saat membedakan diri dari pesaing.

   STRATEGI LAYANAN ITSM 

         Strategi layanan dari setiap penyedia layanan harus didasarkan atas dasar pengakuan bahwa pelanggan tidak membeli produk, mereka membeli kepuasan dari kebutuhan khusus. Oleh karena itu, untuk menjadi sukses, layanan yang disediakan harus dapat dirasakan oleh pelanggan untuk memberikan nilai yang cukup dalam bentuk manfaat yang ingin dicapai pelanggan.

      Sangat penting untuk mengenali berbagai macam jenis tipe penyedia layanan TI, walaupun keseluruhannya akan memiliki kesamaan dalam kaitannya dengan manajemen pelayanan, tapi akan ada sebuah aspek unik untuk masing-masing jenis penyedia layanan, misalnya mereka yang menaruh perhatian pada hubungan usaha dengan pelanggan dan penyedia layanan. Dalam prakteknya, terdapatnya banyak sekali variasi dari jenis penyedia layanan TI. Penyedia yang berbeda ditandai dengan hubungan mereka dengan pelanggan dan posisi mereka dalam kaitannya dengan usaha atau layanan bisnis mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar