Senin, 01 Juli 2019

Keindahan Wisata Alam Gunung Kidul

Keindahan Wisata Alam Gunung Kidul

  Gunung Kidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa di sebut Jogja.  Ada banyak sekali objek wisata alam yang Indah di Gunung Kidul seperti,  pantai,  goa,  perbukitan,  sungai dan sebagainya.  Sebagian besar wilayah ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur yaitu bagian dari pegunungan sewu.
      Gunung Kidul dikenal dengan daerah yang tandus dan kering karena sering mengalami kekeringan pada musim kemarau. Luas wilayah Kabupaten Gunung Kidul 1.485,36 Km2 atau sekitar 46,63% dari luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.  Kota Wonosari terletak disebelah tenggara kota Yogyakarta dengan jarak 39 Km.
1. Pantai Pok Tunggal

Pantai Pok Tunggal

     Objek wisata pertama di daerah Gunung Kidul yaitu Pantai Pok Tunggal.  Pantai ini terkenal dengan keindahan alamnya yang sangat mempesona. Pantai yang memiliki pasir putih ini selalu ramai oleh wisatawan.  Pantai ini menyuguhkan pemandangan pohon duras serta barisan tebing tegak lurus dengan ketinggian hingga 60 m.
       Spot wisata terbaik di pantai ini memiliki ombak yang tenang dan menjumpai sumber mata air tawar yang mengalir di sungai bawah tanah ini. Serta dapat menjumpai kawanan monyet yang melompat dibalik tebing pantai ini. 
         Cara terbaik menikmati keindahan pantai ini adalah dengan berkemah sambil menikmati sunset yang menawan. Tiket masuk untuk mengunjungi Pantai ini sebesar Rp. 2000 per orang.
        Pantai Pok Tunggal terletak di Desa Tepus,  Kecamatan Tepus,  Kab. Gunung Kidul,  Yogyakarta.

2. Pantai Indrayanti

Pantai Indrayanti 

        Pantai Indrayanti atau Pantai Pulang Syawal adalah pantai yang paling terkenal di Gunung Kidul. Wasatawan yang datang ke pantai ini selalu betah untuk berlama-lama di pantai ini,  karena hamparan pasir putih serta air laut yang sangat jernih .
      Disepanjang bibir pantai terdapat restoran yng menyajikan masakan laut hingga es kelapa muda yang segar. Serta di pantai ini terdapat jet sky yang dapat anda sewa.
        Untuk dapat memasukin kawasan pantai ini anda hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp. 5000 per orang.
      Pantai Indrayanti ini terdapat di daerah Desa Tepus,  Kecamatan Tepus,  Kab. Gunung Kidul,  Yogyakarta. 

3. Pantai Baron

Pantai Baron

        Pantai Baron sebenarnya adalah sebuah teluk yang berada di dua buah bukit yang mengapit pantai pada sisi kiri dn kanannya.  Pantai Baron memiliki dua jenis air yaitu air asin dan air tawar
         Keunikan Pantai ini yaitu jika kita melihat dari atas, maka akan terlihat pantai tersebut membentuk huruf “U” bukan hanya itu Pantai Baron juga memiliki 2 aliran air sungai yaitu air asin dan air tawar. Konon katanya setiap 5 tahun sekali aliran air sungai tersebut bisa berubah dengan sendirinya yang sebelumnya mengalir ke arah barat menuju laut menjadi ke arah timur menjadi membelah pasir pantai sebelum mengalir ke laut.
         Pantai Baron juga memiliki kapal nelayan yang di design menarik yang seringkali digunakan wisatawan untuk berfoto. Selain bisa menikmati keindahan alam dan spot-spot unik, Pantai Baron juga menyajikan banyak kuliner laut seperti kepiting, ikan kakap, udang,tongkol, dan masih banyak lagi. Wisatawan dapat memilih sendiri menu yang diinginkan.
      Pantai Baron ini terdapat di desa Kemadang,  Kecamatan Tanjungsari,  Kab.  Gunung Kidul,  Yogyakarta.

4. Goa Pindul


Goa Pindul
     Goa pindul atau sering di sebut rafting gua pindul adalah sebuah obyek wisata yang di dalamnya terdapat aliran sungai bawah tanah.  Goa ini memiliki panjang 350 meter dengan kedalaman air yang bervariasi ada yang 0,5 meter sampai dengan 12 meter lebih. 
Goa yang sudah terkenal sampai manca negara ini memiliki berbagai zona,yaitu:
Zona Terang
Di zona terang terdapat batu stalagtit dan stalagmit yang sangat indah.
Zona Remang
     Setelah melewati zona terang , ada sebuah zona remang yang memiliki beberapa batu yang menurut mitos jika berada di zona remang goa pindul akan menjumpai batu perkasa yang menurut mitos bagi anda { pria} yang memegang batu ini dapat menambah keperkasaan,dan untuk anda { seorang perempuan} di sini juga ada sebuah batu yang terdapat di langit-langit goa yang mengeluarkan atau meneteskan air yang mana apabila kena tetesan air dari batu ini pas di wajahnya maka perempuan itu bisa lebih cantik dan awet muda. 
Zona Gelap  Abadi
     Zona gelap abadi di goa pindul adalah sebuah ruangan goa tanpa ada cahayapun masuk ke zona ini,dan apabila saat melewati area ini anda berdoa dengan tenang dan khusuk akan di kabulkan oleh Yang Maha Kuasa.
    Setelah melewati zona gelap abadi akan di jumpai sebuah lorong yang dapat memasukan cahaya,inilah yang di namakan cahaya surga di goa pindul,zona ini terdapat sebelum di pintu finish goa pindul.
       Untuk memasuki daerah wisata Goa Pindul ini anda dapat membayar tiket sekitar Rp. 35.000 hingga Rp. 200.000.
Goa Pindul ini terletak di Desa Bejiharjo,  Karangmojo,  Kab. Gunung Kidul,  Yogyakarta.

5. Air Terjun Sri Gethuk


      Air Terjun Sri Gethuk ini menjadi salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Gunung Kidul.  Air terjun yang memiliki bentuk yang sangat Indah yang memiliki ketinggian hingga 50 m. Untuk dapat mencapai air terjun ini kita harus melalui jalan setapak di pematang sawah yang panjangnya kira- kira ½ kilometer, dan dilanjutkan menuruni sebanyak 96 anak tangga.

Air Terjun Sri Gethuk 
        Untuk dapat masuk ke tempat wisata Air Terjun Sri Gethuk ini,  anda harus membayar sebesar Rp. 3000 per orang.  Anda juga dapat menyewa perahu jika ingin cepat sampai ke Air Terjun ini dengan membayar sebesar Rp. 5000 per orang.
     Lokasi Air Terjun Sri Gethuk ini terdapat di Bleberan,  Playen,  Kab.  Gunung Kidul,  Yogyakarta.

6. Gunung Nglanggeran

Gunung Nglanggeran 
    Jika anda ingin menikmati sunrise serta sunset yang menarik nan menawan,  anda dapat mengunjungi Gunung Nglenggeran.  Disini anda juga dapat melihat keindahan gemerlap kota Yogyakarta dri ketinggian .
   Gunung Nglenggeran berbentuk seperti sebuah bongkahan batu raksasa. Anda hanya memerlukan waktu untuk mendaki hingga ke Puncak bagian barat Gunung Nglenggeran selama 1,5 jam.  Tetapi jika anda ingin mendaki hingga ke Puncak bagian timur,  anda dapat menggunakan motor untuk sampai ke atas. 
   Gunung Nglanggeran terdapat di Desa Ngalanggeran,  Kec. Patuk,  Kab.  Gunung Kidul,  Yogyakarta.

7. Pantai Timang

Pantai Timang 

     Pantai Timang terletak di Pedukuhan Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.  Daya tarik pada Pantai ini ada di wahana seperti gondola serta jembatan gantung dan pulau kecil yang ada di seberang pantai.
        Pantai ini merupakan tempat yang tepat bagi anda melakukan liburan seru bersama keluarga atau dengan teman-teman anda. Terlebih lagi anda bisa menikmatinya dengan harga tiket masuk yang terbilang murah atau dengan kata lain sangat terjangkau. Untuk Tiket masuk pantai hanya Rp 10.000 per orang sudah termasuk kendaraan motor anda.
      Itulah beberapa objek wisata yang ada di kabupaten Gunung Kidul  yang dapat kita kunjungi bila berkunjung ke sana. Selain objek wisata di atas masih banyak sekali objek wisata yang dapat kita kunjungi. Gunung Kidul merupakan daerah yang sangat indah yang patut kita explore dan mempunyai banyak sekali potensi keindahan alam yang patut dikembangkan. Semoga artikel ini bermanfaat.

Sabtu, 20 April 2019

Sosial Budaya Masyarakat Gunung Kidul

Gunung Kidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewah Yogyakarta. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Wonosari. Sebagian wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari Pegunungan Sewu. Gunung kidul dikenal sebagai daerah tandus dan sering mengalami kekeringan di musim kemarau, namun menyimpan kekhasan sejarah yang unik, selain potensi pariwisata, budaya, maupun kuliner khas Gunung Kidul.

     ➤  SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT GUNUNG KIDUL
Bentuk wilayah atau fisografi merupakan salah satu faktor  yang mempengaruhi pola kehidupan sosial budaya pada masyarakat. Unsur sosial budaya merupakan instrumen penting dalam pembangunan, hal ini terkait dengan perencanaan, sasaran, dan capaian target kinerja pembangunan. Karakteristik masyarakat Gunung Kidul adalah masyarakat tradisional yang masih memegang teguh budaya luhur warisan nenek moyang. Sehingga dalam melaksanakan pembangunan pemerintah berupaya untuk mengadopsi karakteristik sosial budaya agar dapat berimprovisasi dengan kultur masyarakat yang ada.
Organisasi kesenian sebagai budaya yang terus dipupuk dan dilestarikan oleh masyarakat berjumlah 1.878 organisasi, dengan tokoh pemangku adat berjumlah 144 orang. Sementara itu desa budaya yang dikembangkan oleh pemerintah untuk menunjang kesejahteraan masyarakat sebanyak 10 desa budaya, cagar budaya yang dimiliki sebanyak 5 buah serta benda cagar budaya sejumlah 692 buah yang tersebar di wilayah kabupaten gunung kidul.

1. TRADISI RASULAN
     Rasulan merupakan tradisi yang sudah lama diselenggarakan oleh masyarakat Gunung Kidul. Tradisi rasulan merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh para petani setelah masa panen tiba yang dilaksanakan hampir di setiap dusun maupun desa. Tradisi ini rutin diadakan setiap tahun oleh masyarakat Gunung Kidul .
        Kirab, arak-arakan mengelilingi desa dengan membawa tumpenan atau sajian berupa hasil panen seperti, pisang, jagung, padi, ayam panggang, dan sebagainya. Rasulan biasanya diawali dengan kegiatan kerja bakti sekitar dusun seperti memperbaiki jalan, membuat atau mengecat pagar pekarangan, serta membersihkan makan. Selain itu, tradisi rasulan juga disemarakan dengan berbagai rangkaian kegiatan olahraga dan pertunjukan seni budaya.
      Masyarakat jawa percaya bahwa setiap desa memiliki tempat khusus dimana dewa berada. Tempat yang biasanya dipercaya menjadi tempat tinggal dewa adalah pohon beringin, pohon ara, pohon kapuk atau bahkan batu akik. Oleh karena itu, orang desa membuat tumpengan sebagai persembahan yang didedikasikan untuk menangkal gangguan jahat. Orang Gunung Kidul menganggap tradisi rasulan ini sebagai hari raya ketiga setelah Idul Fitri dan Idul Adha.
       Berbagai tradisi dan atraksi seni budaya disuguhkan pada perayaan Tradisi Rasulan mulai dari Kirab, doger, jathilan, wayang kulit, serta reog ponorogo. Pada tradisi rasulan, puncaknya terjadi pada saat diselenggarakannya kegiatan kirab. Kirab merupakan semacam karnaval atau arak-arakan mengelilingi desa dengan membawa tumpengan atau sajian berupa hasil panen.
Setelah kirab, rasulan dilanjutkan dengan melakukan doa bersama di balai dusun untuk ketentraman dan keselamatan seluruh warga. Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan perebutan tumpengan.

2. RINDING GUMBENG
         Rinding Gumbeng merupakan salah satu kesenian khas Gunung Kidul dari daerah dusun Duren, desa Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul. Kesenian ini menjadi cermin kehidupan masyarakat Gunung Kidul yang dikenal sederhana, ulet, serta dekat dengan alam.
      Kesenian Rinding Gumbeng merupakan salah satu kesenian tradisional yang terdiri dari enam penabuh gumbeng, enam peniup rinding, dan tiga penyanyi perempuan biasa disebut dengan penyekar rinding dan gumbeng merupakan dua jenis alat musik yang terbuat dari bambu. Jika cara memainkan rinding adalah ditiup, maka gumbeng dimainkan dengan cara ditabuh atau dipukul
         Pada mulanya, Rinding Gumbeng dimainkan seusai masyarakat merayakan panen pertama. Kala itu masyarakat mengarak hasil bumi terbaik sebagai persembahan untuk Dewi Sri dengan diiringi musik Rinding Gumbeng yang meriah. Selain sebagai ucapan syukur atas hasil panen, masyarakat yang masih mempercayai sosok Dewi Sri sebagai dewi penjaga padi meyakini bahwa bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh alat musik Rinding Gumbeng akan menyenangkan hati Dewi Sri. Ketika Dewi Sri terhibur, maka dia akan memberikan hasil panen yang lebih melimpah pada musim-musim berikutnya.
         Pada masa kini, musik Rinding Gumbeng tidak lagi dimainkan dalam pesta panen melainkan dalam upacara Nyadran Hutan Wonosadi. Selain itu, Rinding Gumbeng juga kerap ditampilkan dalam pesta budaya baik tingkat lokal maupun nasional. Apabila dulu Rinding Gumbeng hanya dijadikan sebagai pengiring lagu-lagu tradisional, saat ini kesenian Rinding Gumbeng mampu mengiringi alat musik lainnya. Dengan penambahan berbagai alat ke dalam kelompok Rinding Gumbeng, maka saat ini, Rinding Gumbeng bisa digunakan untuk mengiringi musik dangdut, keroncong, dolanan anak-anak, maupun campursari.

3. GUMBRENGAN
        Yang menjadi rangkaian utama dalam syukuran adalah di ungkapkannya doa bersama baik dalam rangka meminta ataupun berterimakasih atas rezeki ternak yang dipelihara. Rasa syukur ini dirasa penting dan dijadikan tradisi karena keberadaan ternak baik yang berwujud unggas, kerbau, sapi, kambing, dan lain sebagainya, sangat membantu taraf hidup seperti kotoran sebagai pupuk, mengolah sawah, dan jasa angkut seperti kereta kuda, dokar, pedati dan lain sebagainya.
            Melihat banyaknya manfaat binatang peliharaan, ada masyarakat yang hingga kini masih tetap melakukan syukuran atas rezeki dari binatang tersebut, yaitu sebagian masyarakat Gunung Kidul  dengan melaksanakan tradisi “Gumbrengan”
          Tradisi Gumbrengan adalah bukti sifat luhur masyarakat petani jawa, khususnya di Yogyakarta yang begitu peduli dan sayang pada hewan ternaknya. Sajian dalam tradisi Gumbrengan adalah makanan tradisional yang berasal dari bumi seperti ketela, kimpul, nasi kupat, kolak pisang, jadah, dan trembili. Ada juga among-among, yaitu nasi putih dibungkus daun pisang yang dibuat lancip, ukuran kecil dan diberi lauk pauk.
          Gumbrengan diawali dengan doa bersama diteras milik tuan rumah. Sajian makanan tradisional disuguhkan dan doa diselenggarakan. Seusai doa, acara dilanjutkan dengan pergi ke kandang ternak dengan membawa air dan makanan yang telah disiapkan. Berbagai macam kupat yang tdisertakan dalam doa bersama juga dibawa ke kandang. Rangkaian kupat ini diletakkan di langit-langit kandang. Dimalam hari setelah itu, anak-anak boleh mengambil kupat-kupat tersebut. Karena itulah disertakan kupat tidak ada isinya, sehingga anak-anak tidak mengambil jenis kupat ini karena tidak diambil, maka masih ada sisa kupat yang menggantung di kandang yang menjadi jatah untuk ternak disana.  



sumber: gedangsari.com

Tugas Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan

MANUSIA DAN HARAPAN
Tugas Ilmu Budaya Dasar - 1KA08

ARFITA FEBRIANI YUSRIN         (11118030)
ELMO ALLISTAIR HERIYANTO  (12118220)
NABILA FERAMITA                      (15118063)
NATASYA DEVI HANIFA               (15118220)



Apa itu manusia ? 

       Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
  Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
      Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. 

Apa itu harapan ? 
     Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. 

Mengapa manusia memiliki harapan ? 
     Ada dua hal yang mendorong manusia untuk mempunyai harapan yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

1. Dorongan kodrat
     Ialah sifat atau pembawaan alamiah yang sudah lama terjelma dalam diri manusia misalnya bergembira, menangis, berfikir. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
     Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
  • Kelangsungan hidup (survival)
  • Keamanan (safely)
  • Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
  • Diakui lingkungan (status)
  • Pewujudan cita-cita (self actualization)
 
Manusia dan Harapan 

        Harapan dalam  kehidupan  manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia harus melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu terjadi atau terwujud. 
             Menurut macamnya ada harapan yang optimis dan harapan pesimistis (tipis harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu sudah memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional, bahwa sesuatu yang akan terjadi akan muncul pada saatnya. Dan harapan yang pesimistis ada tanda-tanda rasional tidak akan terjadi. 
         Harapan itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh dengan keinginannya atau maunya. Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda, orang yang berpikir luas, harapannya pun akan luas. Begitupun sebaliknya, orang yang berpikir sempit maka harapannya juga akan sempit. 
              Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal-hal sebagai berikut :
1.    Harapan apa yang baik
2.    Bagaimana cara mencapai harapan itu
3.    Bagaiman bila harapan tidak tercapai
      
        Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya harapan manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat, dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini. Namun kita sebagai manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan dan terwujud.

Harapan dan kepercayaan 
          Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap sebagai wahyu dari Allah SWT. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
        Harapan dan kepercayaan saling melengkapi. Karena dalam memenuhi atau mewujudkan harapan, manusia harus berusaha dan berdo’a. Dengan berusaha dan berdo’a sungguh-sungguh  kepada Allah SWT serta mempercayai adanya Allah SWT, harapan akan terwujud dan terpenuhi. 

Hubungan Manusia dan Harapan 

            Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
         Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.
               Harapan seseorang juga ditentukan oleh kiprah usaha atau bekerja kerasnya seseorang. Orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Dan untuk memperoleh harapan yang besar tetapi kemampuannya kurang, biasanya disertai dengan unsur dalam, yaitu berdo’a.